Anime Whistle! berkisah tentang seorang anak remaja bernama Sho Kazamatsuri yang memutuskan pindah ke SMP Josui agar bisa bermain dalam tim sepak bola.
Sebelumnya dia bersekolah di SMP Musashi-no-mori yang memiliki tim sepak bola terkuat di wilayahnya. Namun karena tingginya hanya sekitar 146 cm, Sho hanya menjadi pemain lapis ke-3, dan tidak pernah ikut dalam permainan. Itulah sebabnya dia pindah ke SMP Josui saat kelas 2 agar bisa bermain di lapangan.
Begitu sampai di Josui, Sho langsung disambut begitu istimewa oleh tim sepak bola. Mereka pikir Sho adalah pemain yang hebat mengingat dia adalah pindahan dari Musashi-no-mori. Belum sempat Sho menjelaskan keadaan sebenarnya, dia sudah diikutkan dalam latih tanding. Karuan Sho yang tidak pernah bertanding di lapangan menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Kejadian tersebut sungguh membuat Sho menjadi frustrasi. Baru sehari berangkat, besoknya Sho sudah membolos hingga berhari-hari. Selama membolos tersebut Sho berlatih bermain bola sendirian mengikuti trik-trik dalam video sepak bola yang diberikan oleh kakaknya.
Saat berlatih sendirian itulah dia bertemu dengan Mizuno, seniornya di klub sepak bola SMP Josui. Awalnya Mizuno menganggap Sho sebagai pengecut yang melarikan diri. Namun setelah bertanding melawan Sho 1 on 1 seminggu setelahnya, Mizuno menyadari ada sesuatu yang tidak biasa yang dimiliki oleh Sho.
Menyadari hal itu, Mizuno menantang tim inti sepak bola SMP Josui untuk bertanding. Awalnya tujuannya hanya agar Sho diterima di klub bola, tetapi kemudian berubah menjadi perebutan posisi kapten.
Mizuno yakin dengan bantuan Sho dan beberapa pemain cadangan lainnya dirinya bisa mengalahkan tim inti dan merebut posisi Kapten untuk membuat tim Josui menjadi lebih termotivasi menjadi juara, tidak hanya asal ikut kegiatan klub.
Hari pertandingan untuk memperebutkan posisi kapten pun dilaksanakan. Dan benar, Tim Mizuno yang berisi para pemain cadangan bisa mengalahkan tim inti. Mizuno menjadi kapten.
Namun masalah justru semakin rumit. Seluruh anggota tim inti memilih keluar dari klub. Menyisakan Mizuno, Sho dan beberapa pemain cadangan yang tidak genap 11 orang.
Dan ternyata di SMP Josui masih ada satu lagi anak yang sangat berbakat dalam bermain bola. Namun dia memilih tidak ikut klub karena menurutnya tim SMP Josui tidak memiliki motivasi juara.
Akankah anak tersebut bergabung lagi dalam tim SMP Josui yang baru?
Akankah tim SMP Josui bisa mengumpulkan 11 pemain dan ikut dalam turnamen?
Akankah cita-cita Mizuno dan Sho untuk dapat mengalahkan tim Musashi-no-mori bisa terwujud dalam tahun yang sama?
Anime ini sangat menarik untuk disimak. Perjuangan Sho yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional bagaimanapun keadaannya, patut untuk dijadikan contoh.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari anime yang pernah tayang di TV7 (Trans 7) setiap jam 6 sore ini. Memberikan motivasi bahwa semangat berjuang pantang menyerah dapat mengalahkan bakat sebesar apapun. Bahkan juga mampu menarik keluar bakat-bakat orang-orang disekitarnya.
Anime Whistle! berkisah tentang seorang anak remaja bernama Sho Kazamatsuri yang memutuskan pindah ke SMP Josui agar bisa bermain dalam tim sepak bola.
Sebelumnya dia bersekolah di SMP Musashi-no-mori yang memiliki tim sepak bola terkuat di wilayahnya. Namun karena tingginya hanya sekitar 146 cm, Sho hanya menjadi pemain lapis ke-3, dan tidak pernah ikut dalam permainan. Itulah sebabnya dia pindah ke SMP Josui saat kelas 2 agar bisa bermain di lapangan.
Begitu sampai di Josui, Sho langsung disambut begitu istimewa oleh tim sepak bola. Mereka pikir Sho adalah pemain yang hebat mengingat dia adalah pindahan dari Musashi-no-mori. Belum sempat Sho menjelaskan keadaan sebenarnya, dia sudah diikutkan dalam latih tanding. Karuan Sho yang tidak pernah bertanding di lapangan menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Kejadian tersebut sungguh membuat Sho menjadi frustrasi. Baru sehari berangkat, besoknya Sho sudah membolos hingga berhari-hari. Selama membolos tersebut Sho berlatih bermain bola sendirian mengikuti trik-trik dalam video sepak bola yang diberikan oleh kakaknya.
Saat berlatih sendirian itulah dia bertemu dengan Mizuno, seniornya di klub sepak bola SMP Josui. Awalnya Mizuno menganggap Sho sebagai pengecut yang melarikan diri. Namun setelah bertanding melawan Sho 1 on 1 seminggu setelahnya, Mizuno menyadari ada sesuatu yang tidak biasa yang dimiliki oleh Sho.
Menyadari hal itu, Mizuno menantang tim inti sepak bola SMP Josui untuk bertanding. Awalnya tujuannya hanya agar Sho diterima di klub bola, tetapi kemudian berubah menjadi perebutan posisi kapten.
Mizuno yakin dengan bantuan Sho dan beberapa pemain cadangan lainnya dirinya bisa mengalahkan tim inti dan merebut posisi Kapten untuk membuat tim Josui menjadi lebih termotivasi menjadi juara, tidak hanya asal ikut kegiatan klub.
Hari pertandingan untuk memperebutkan posisi kapten pun dilaksanakan. Dan benar, Tim Mizuno yang berisi para pemain cadangan bisa mengalahkan tim inti. Mizuno menjadi kapten.
Namun masalah justru semakin rumit. Seluruh anggota tim inti memilih keluar dari klub. Menyisakan Mizuno, Sho dan beberapa pemain cadangan yang tidak genap 11 orang.
Dan ternyata di SMP Josui masih ada satu lagi anak yang sangat berbakat dalam bermain bola. Namun dia memilih tidak ikut klub karena menurutnya tim SMP Josui tidak memiliki motivasi juara.
Akankah anak tersebut bergabung lagi dalam tim SMP Josui yang baru?
Akankah tim SMP Josui bisa mengumpulkan 11 pemain dan ikut dalam turnamen?
Akankah cita-cita Mizuno dan Sho untuk dapat mengalahkan tim Musashi-no-mori bisa terwujud dalam tahun yang sama?
Anime ini sangat menarik untuk disimak. Perjuangan Sho yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional bagaimanapun keadaannya, patut untuk dijadikan contoh.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari anime yang pernah tayang di TV7 (Trans 7) setiap jam 6 sore ini. Memberikan motivasi bahwa semangat berjuang pantang menyerah dapat mengalahkan bakat sebesar apapun. Bahkan juga mampu menarik keluar bakat-bakat orang-orang disekitarnya.
Anime Whistle! berkisah tentang seorang anak remaja bernama Sho Kazamatsuri yang memutuskan pindah ke SMP Josui agar bisa bermain dalam tim sepak bola.
Sebelumnya dia bersekolah di SMP Musashi-no-mori yang memiliki tim sepak bola terkuat di wilayahnya. Namun karena tingginya hanya sekitar 146 cm, Sho hanya menjadi pemain lapis ke-3, dan tidak pernah ikut dalam permainan. Itulah sebabnya dia pindah ke SMP Josui saat kelas 2 agar bisa bermain di lapangan.
Begitu sampai di Josui, Sho langsung disambut begitu istimewa oleh tim sepak bola. Mereka pikir Sho adalah pemain yang hebat mengingat dia adalah pindahan dari Musashi-no-mori. Belum sempat Sho menjelaskan keadaan sebenarnya, dia sudah diikutkan dalam latih tanding. Karuan Sho yang tidak pernah bertanding di lapangan menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Kejadian tersebut sungguh membuat Sho menjadi frustrasi. Baru sehari berangkat, besoknya Sho sudah membolos hingga berhari-hari. Selama membolos tersebut Sho berlatih bermain bola sendirian mengikuti trik-trik dalam video sepak bola yang diberikan oleh kakaknya.
Saat berlatih sendirian itulah dia bertemu dengan Mizuno, seniornya di klub sepak bola SMP Josui. Awalnya Mizuno menganggap Sho sebagai pengecut yang melarikan diri. Namun setelah bertanding melawan Sho 1 on 1 seminggu setelahnya, Mizuno menyadari ada sesuatu yang tidak biasa yang dimiliki oleh Sho.
Menyadari hal itu, Mizuno menantang tim inti sepak bola SMP Josui untuk bertanding. Awalnya tujuannya hanya agar Sho diterima di klub bola, tetapi kemudian berubah menjadi perebutan posisi kapten.
Mizuno yakin dengan bantuan Sho dan beberapa pemain cadangan lainnya dirinya bisa mengalahkan tim inti dan merebut posisi Kapten untuk membuat tim Josui menjadi lebih termotivasi menjadi juara, tidak hanya asal ikut kegiatan klub.
Hari pertandingan untuk memperebutkan posisi kapten pun dilaksanakan. Dan benar, Tim Mizuno yang berisi para pemain cadangan bisa mengalahkan tim inti. Mizuno menjadi kapten.
Namun masalah justru semakin rumit. Seluruh anggota tim inti memilih keluar dari klub. Menyisakan Mizuno, Sho dan beberapa pemain cadangan yang tidak genap 11 orang.
Dan ternyata di SMP Josui masih ada satu lagi anak yang sangat berbakat dalam bermain bola. Namun dia memilih tidak ikut klub karena menurutnya tim SMP Josui tidak memiliki motivasi juara.
Akankah anak tersebut bergabung lagi dalam tim SMP Josui yang baru?
Akankah tim SMP Josui bisa mengumpulkan 11 pemain dan ikut dalam turnamen?
Akankah cita-cita Mizuno dan Sho untuk dapat mengalahkan tim Musashi-no-mori bisa terwujud dalam tahun yang sama?
Anime ini sangat menarik untuk disimak. Perjuangan Sho yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional bagaimanapun keadaannya, patut untuk dijadikan contoh.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari anime yang pernah tayang di TV7 (Trans 7) setiap jam 6 sore ini. Memberikan motivasi bahwa semangat berjuang pantang menyerah dapat mengalahkan bakat sebesar apapun. Bahkan juga mampu menarik keluar bakat-bakat orang-orang disekitarnya.
Anime Whistle! berkisah tentang seorang anak remaja bernama Sho Kazamatsuri yang memutuskan pindah ke SMP Josui agar bisa bermain dalam tim sepak bola.
Sebelumnya dia bersekolah di SMP Musashi-no-mori yang memiliki tim sepak bola terkuat di wilayahnya. Namun karena tingginya hanya sekitar 146 cm, Sho hanya menjadi pemain lapis ke-3, dan tidak pernah ikut dalam permainan. Itulah sebabnya dia pindah ke SMP Josui saat kelas 2 agar bisa bermain di lapangan.
Begitu sampai di Josui, Sho langsung disambut begitu istimewa oleh tim sepak bola. Mereka pikir Sho adalah pemain yang hebat mengingat dia adalah pindahan dari Musashi-no-mori. Belum sempat Sho menjelaskan keadaan sebenarnya, dia sudah diikutkan dalam latih tanding. Karuan Sho yang tidak pernah bertanding di lapangan menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Kejadian tersebut sungguh membuat Sho menjadi frustrasi. Baru sehari berangkat, besoknya Sho sudah membolos hingga berhari-hari. Selama membolos tersebut Sho berlatih bermain bola sendirian mengikuti trik-trik dalam video sepak bola yang diberikan oleh kakaknya.
Saat berlatih sendirian itulah dia bertemu dengan Mizuno, seniornya di klub sepak bola SMP Josui. Awalnya Mizuno menganggap Sho sebagai pengecut yang melarikan diri. Namun setelah bertanding melawan Sho 1 on 1 seminggu setelahnya, Mizuno menyadari ada sesuatu yang tidak biasa yang dimiliki oleh Sho.
Menyadari hal itu, Mizuno menantang tim inti sepak bola SMP Josui untuk bertanding. Awalnya tujuannya hanya agar Sho diterima di klub bola, tetapi kemudian berubah menjadi perebutan posisi kapten.
Mizuno yakin dengan bantuan Sho dan beberapa pemain cadangan lainnya dirinya bisa mengalahkan tim inti dan merebut posisi Kapten untuk membuat tim Josui menjadi lebih termotivasi menjadi juara, tidak hanya asal ikut kegiatan klub.
Hari pertandingan untuk memperebutkan posisi kapten pun dilaksanakan. Dan benar, Tim Mizuno yang berisi para pemain cadangan bisa mengalahkan tim inti. Mizuno menjadi kapten.
Namun masalah justru semakin rumit. Seluruh anggota tim inti memilih keluar dari klub. Menyisakan Mizuno, Sho dan beberapa pemain cadangan yang tidak genap 11 orang.
Dan ternyata di SMP Josui masih ada satu lagi anak yang sangat berbakat dalam bermain bola. Namun dia memilih tidak ikut klub karena menurutnya tim SMP Josui tidak memiliki motivasi juara.
Akankah anak tersebut bergabung lagi dalam tim SMP Josui yang baru?
Akankah tim SMP Josui bisa mengumpulkan 11 pemain dan ikut dalam turnamen?
Akankah cita-cita Mizuno dan Sho untuk dapat mengalahkan tim Musashi-no-mori bisa terwujud dalam tahun yang sama?
Anime ini sangat menarik untuk disimak. Perjuangan Sho yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional bagaimanapun keadaannya, patut untuk dijadikan contoh.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari anime yang pernah tayang di TV7 (Trans 7) setiap jam 6 sore ini. Memberikan motivasi bahwa semangat berjuang pantang menyerah dapat mengalahkan bakat sebesar apapun. Bahkan juga mampu menarik keluar bakat-bakat orang-orang disekitarnya.
Anime Whistle! berkisah tentang seorang anak remaja bernama Sho Kazamatsuri yang memutuskan pindah ke SMP Josui agar bisa bermain dalam tim sepak bola.
Sebelumnya dia bersekolah di SMP Musashi-no-mori yang memiliki tim sepak bola terkuat di wilayahnya. Namun karena tingginya hanya sekitar 146 cm, Sho hanya menjadi pemain lapis ke-3, dan tidak pernah ikut dalam permainan. Itulah sebabnya dia pindah ke SMP Josui saat kelas 2 agar bisa bermain di lapangan.
Begitu sampai di Josui, Sho langsung disambut begitu istimewa oleh tim sepak bola. Mereka pikir Sho adalah pemain yang hebat mengingat dia adalah pindahan dari Musashi-no-mori. Belum sempat Sho menjelaskan keadaan sebenarnya, dia sudah diikutkan dalam latih tanding. Karuan Sho yang tidak pernah bertanding di lapangan menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Kejadian tersebut sungguh membuat Sho menjadi frustrasi. Baru sehari berangkat, besoknya Sho sudah membolos hingga berhari-hari. Selama membolos tersebut Sho berlatih bermain bola sendirian mengikuti trik-trik dalam video sepak bola yang diberikan oleh kakaknya.
Saat berlatih sendirian itulah dia bertemu dengan Mizuno, seniornya di klub sepak bola SMP Josui. Awalnya Mizuno menganggap Sho sebagai pengecut yang melarikan diri. Namun setelah bertanding melawan Sho 1 on 1 seminggu setelahnya, Mizuno menyadari ada sesuatu yang tidak biasa yang dimiliki oleh Sho.
Menyadari hal itu, Mizuno menantang tim inti sepak bola SMP Josui untuk bertanding. Awalnya tujuannya hanya agar Sho diterima di klub bola, tetapi kemudian berubah menjadi perebutan posisi kapten.
Mizuno yakin dengan bantuan Sho dan beberapa pemain cadangan lainnya dirinya bisa mengalahkan tim inti dan merebut posisi Kapten untuk membuat tim Josui menjadi lebih termotivasi menjadi juara, tidak hanya asal ikut kegiatan klub.
Hari pertandingan untuk memperebutkan posisi kapten pun dilaksanakan. Dan benar, Tim Mizuno yang berisi para pemain cadangan bisa mengalahkan tim inti. Mizuno menjadi kapten.
Namun masalah justru semakin rumit. Seluruh anggota tim inti memilih keluar dari klub. Menyisakan Mizuno, Sho dan beberapa pemain cadangan yang tidak genap 11 orang.
Dan ternyata di SMP Josui masih ada satu lagi anak yang sangat berbakat dalam bermain bola. Namun dia memilih tidak ikut klub karena menurutnya tim SMP Josui tidak memiliki motivasi juara.
Akankah anak tersebut bergabung lagi dalam tim SMP Josui yang baru?
Akankah tim SMP Josui bisa mengumpulkan 11 pemain dan ikut dalam turnamen?
Akankah cita-cita Mizuno dan Sho untuk dapat mengalahkan tim Musashi-no-mori bisa terwujud dalam tahun yang sama?
Anime ini sangat menarik untuk disimak. Perjuangan Sho yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional bagaimanapun keadaannya, patut untuk dijadikan contoh.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari anime yang pernah tayang di TV7 (Trans 7) setiap jam 6 sore ini. Memberikan motivasi bahwa semangat berjuang pantang menyerah dapat mengalahkan bakat sebesar apapun. Bahkan juga mampu menarik keluar bakat-bakat orang-orang disekitarnya.